Rabu, 22 Maret 2017

#4 Manajemen dan Disain Perpustakaan



Library Marketing (Hadirnya Pop-Up Library di Masyarakat)

 

Marketing sering dikaitkan dengan upaya-upaya yang dilakukan oleh suatu institusi atau organisasi melalui orang-orang untuk menjual sesuatu, membujuk orang untuk membeli produk (barang atau jasa) yang mereka hasilkan, tidak peduli apakah orang-orang yang dibujuk tersebut butuh atau tidak terhadap apa yang mereka jual. Marketing merupakan bagian penting yang dibahas di dalam suatu organisasi, karena kegiatan ini akan berakibat besar pada kelangsungan hidup organisasi tersebut begutu juga dengan instansi peprustakaan.
Persaingan dalam menyediakan informasi harus dianggap penting oleh perpustakaan. Untuk itu perpustakaan harus giat melakukan marketing maupun promosinya. Marketing perpustakaan bukan sekedar menawarkan layanan yang ada di perpustakaan, tetapi lebih menekankan pada produk apa yang akan “dijual” dan kepada siapa produk tersebut ditujukan (Block, 2001). Block menambahkan bahwa marketing adalah tugas yang tidak gampang bagi seorang pustakawan, khususnya tentang bagaimana meyakinkan pengguna bahwa mereka berada di pusat informasi.
Promosi dalam hal ini adalah pintu utama untuk akses keluar untuk menyebarkan luaskan hasil jasa dan produk layanan agar dikenal pengguna. Sedangkan pengguna adalah konsumen kita, maka kita harus tau apa yang dibutuhkan mereka. Target dari marketing library service ini adalah kepuasan pengguna dalam memanfaatkan jasa layanan yang kita tawarkan. Untuk itu, selain perpustakaan melaksanakan fungsi pendidikan dan pelestarian, kita juga dapat menjalankan fungsi marketable, agar nantinya mampu bersaing dengan lembaga penyedia jasa informasi lainnya.
            Perpustakaan harus semaksimal mungkin melakukan kegiatan marketing library yang tidak hanya kegiatan di dalam gedung perpustakaan saja namun perpustakaan hadir di tengah masyarakat yaitu dengan menggunakan konsep Pop-Up Library, yang dimaksud dengan Pop-Up Library adalah pustakawan yang sedang mempromosikan tentang sebuah perpustakaan, mulai dari fasilitas yang dimiliki oleh perpustakaan, koleksi terbaru apa saja yang dimiliki oleh peprustakaan, kegiatan apa saja yang dilakukan oleh perpustakaan hingga produk-produk unggulan yang dimiliki oleh perpustakaan kepada masyarakat.
Pop-Up Library hadir di tengah masyarakat dalam satu konsep perpustakaan yang potable, bisa berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya, dan biasanya digelar di ruangan terbuka. Sesuai dengan karakteristik Pop-Up Library mendatangi suatu tempat yang strategis secara tiba-tiba memperkenalkan perpustakaan serta mempromosikan produk-produk unggulan misalnya koleksi e-journal, e-book yang dimiliki oleh suatu perpustakaan. Membujuk masyarakat agar mau menggunakan fasilitas yang telah disediakan oleh perpustakaan serta mengajak masyarakat untuk menjadi member/ anggota aktif dari suatu perpustakaan.
Pustakawan tidak boleh lagi berprinsip bahwa pengguna pasti datang meminta bantuan informasi dari mereka, konsep yang salah ini harus diperbaiki dengan sikap aware terhadap kebutuhan pengguna tanpa harus diminta dulu, ada inisiatif untuk mau tahu apa yang terjadi di lingkungan perpustakaan. Pop-Up Library merupakan salah satu bentuk library marketing yang telah dilakukan oleh perpustakaan diharapkan semua hal dapat ditampung segala kekurangan dan kelebihan dari perpustakaan dapat menjadi masukan yang sangat penting bagi perpustakaan untuk menjadi lebih baik dan perpustakaan dapat hadir di tengah-tengah masyarakat menemani masyarakat dalam mencari informasi yang dibutuhkan sehingga fungsi peprustakaan sebagai sumber informasi dapat tercapai.


DAFTAR PUSTAKA

F. Priyanto, I. (2017). Pengantar ke Manajemen dan Disain Perpustakaan. Dipresentasikan pada Materi Kuliah Manajemen dan Disain Perpustakaan Sesi 4, Yogyakarta.
https://yosevasilaen.wordpress.com/2010/02/24/marketing-perpustakaan-library-marketing/, diakses Selasa 21 Maret 2017 pukul 20.30 WIB.






1 komentar:

  1. Marketing perpustakaan harus dan sudah seharusnya mengikuti trend dan selalu ada inovasi layaknya di commercial marketing.

    BalasHapus