Kamis, 16 Maret 2017

#4 Perpustakaan Digital



Digitasi Naskah Kuno Di Perpustakaan dan Kearsipan

 

Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian,  informasi,  dan rekreasi para pemustaka (UU No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan). Sebagai sumber pelestarian koleksi bahan pustaka, salah satu koleksi khusus yang dimiliki oleh perpustakaan adalah manuskrip (manuscript) atau yang biasa disebut naskah kuno.
Dalam dunia ilmu perpustakaan dan informasi (library and information science), naskah kuno sering disebut juga dengan istilah manuskrip (manuscripts) adalah dokumen kuno yang tertulis atau ditulis tangan. Manuskrip biasa juga disebut naskah kuno. Manuskrip berisi fakta dan bukti otentik tentang pengetahuan, adat istiadat, serta perilaku masyarakat pada masa lalu. Oleh sebab itu ilmu pengetahuan, khususnya bidang kesusastraan, sejarah sosial politik manusia akan lebih objektif jika berdasarkan pada sumber asli yang dalam hal ini di antaranya termuat dalam naskah kuno atau manuskrip (Alimin, 2010 : 18). Dalam usaha perawatan bahan pustaka, ada istilah-istilah baku yang biasa digunakan pada lingkungan perpustakaan yaitu, pelestarian (preservasi), pengawetan (konservasi) dan.
Istilah pelestarian atau preservation mencakup semua aspek usaha melestarikan bahan pustaka dan arsip, termasuk di  dalamnya kebijakan pengelolaan, keuangan, sumber daya manusia metode dan teknik, serta penyimpanan. Artinya bahwa pelestarian bahan pustaka menyangkut pelestarian dalam bidang fisik tetapi juga pelestarian dalam bidang informasi yang terkandung  di dalamnya (Hidayah, 2010 : 8). Konservasi secara umum diartikan dengan pelestarian, namun dalam khasanahnya sangat banyak pengertian yang ada berbeda pula implikasinya. Konservasi dapat  diartikan: 1) Kebijakan dan kegiatan yang mencakup melindungi bahan pustaka dari kerusakan. Kegiatan ini mencakup metode dan teknik yang digunakan dan dilakukan oleh teknisi. Kegiatan konservasi yang biasanya dilakukan adalah deadifikasi, enkapsulasi, atau laminasi, membuat film mikro, penyimpanan dalam bentuk digital atau elektronik; 2) Penggunaan prosedur kimia atau fisika dalam pemeliharaan dan penyimpanan pustaka untuk menjamin keawetan pustaka (Lasa 2009: 180).
Naskah kuno atau manuskrip merupakan dokumen dari berbagai macam jenis yang ditulis dengan tangan tetapi lebih mengkhususkan kepada bentuk yang asli sebelum dicetak, bahan yang akan dialih mediakan terdiri dari teks cetak, tulisan tangan, foto, peta, note music, ukiran, audio, video, 3D object. Digitalisasi adalah proses alih media dari bentuk tercetak, audio, maupun video menjadi bentuk digital. Digitalisasi dilakukan untuk membuat arsip dokumen bentuk digital, digitalisasi memerlukan peralatan seperti komputer, scanner, operator media sumber, peralatan alih media dan software pendukung. Dokumen tercetak dapat dialihkan ke dalam bentuk digital dengan bantuan program pendukung scanning dokumen seperti Adobe Acrobat dan Omnipage. Dokumen audio dapat dialihkan ke dalam bentuk digital dengan bantuan program pengolah audio seperti CoolEdit dan JetAudio.
Proses digitasi naskah kuno menurut Bermansyah: 2016
1.      Gambar atau obyek Naskah terlebih dahulu dikelompokan kedalam bentuk kategori naskah yang kemudian dimasukan kemasing-masing sub-item sebagai berikut:
o   Kelompok naskah, antara lain : Sejarah, Keagamaan, Cerita Rakyat, Cerita Pewayangan, Obat-obatan.
o   Bahan (media), antara lain: Lontar, Kertas Watermark, Daluang (Kulit Kayu), Kayu, Bambu.
o   Bahasa, antara lain : Jawa, Bali, Sasak (Jejawan), Arab Melayu.
2.      Tahap proses selanjutnya adalah pengaturan masing-masing kategori naskah dan dimasukan kedalam sub-sub menu manajemen naskah sebagai berikut: Naskah, Draft Naskah, Photo Naskah.
o   Pada sub-menu Naskah : User/pengguna dapat melakukan input berupa : Jenis Bahan, Kategori Naskah, Jenis Naskah.
o   Pada sub-menu Draft Naskah user/pengguna dapat melakukan :penyortiran naskah dan pembuatan daftar naskah.
o   Pada sub-menu Photo Naskah user/pengguna dapat menampilkan obyek-obyek Naskah yang sudah di
o   input melalui sub-menu Input Naskah.
o   Pada sub-menu Input Naskah ini selain memasukan obyek atau gambar naskah pengguna juga dapat melakukan atau menetapkan hal-hal berikut ini:Jenis Bahan, Kategori Naskah, Judul Naskah, Jilid, No. Registrasi.
o   Foto atau obyek naskah yaitu berupa obyek gambar yang sudah di proses melalui Camera Digital, HandyCam, Camera PC dan lain sebagainya dengan format standar.
Setelah masalah-masalah yang berkaitan dengan preservasi digital dikumpulkan dan satu persatu dicari solusinya, mungkin hasil paling berarti dari preservasi digital adalah berkolaborasi dengan World Wide Web melalui jaringan internet karena dengan membuka dunia- dunia yang selama ini tersembunyi, akan memberikan banyak informasi bagi sejarawan, ahli genealogi, ilmuwan, pengarang, musikus dan videographer. Kegiatan preservasi digital sebenarnya adalah memastikan informasi yang tersimpan dalam media digital tersebut tetap dapat diakses oleh siapapun yang memerlukannya baik di masa kini ataupun di masa yang akan datang. Dengan kemajuan teknologi informasi arsip-arsip kuno dikemas semenarik mungkin sehingga generasi muda akan tertarik untuk melihat dan bahkan mempelajari naskah kuno karena arsip dalam bentuk digital dapat diakses oleh siapapun kapapanpun juga.

Daftar Pustaka

Bahar, Hijrana dan Taufiq Mathar. (2015). Upaya Pelestarian Naskah Kuno Di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Ilmu Perpustakaan, Informasi, dan Kearsipan     Khizanah     Al-Hikmah,           3(1),      89-100. Diambil     dari     http://journal.uin- alauddin.ac.id/index.php/khizanah-al-hikmah/article/view/590.
Bermansyah dan Yoyok Antoni. (2016). Digitalisasi Naskah Kuno dalam Upaya Pelestarian dan Menarik Minat Generasi Muda. GaneÇ Swara  Vol. 10 No.1  Maret. Mataram: STMIK Bumi Gora
F. Priyanto, I. (2017). Digitasi & Born-digital. Dipresentasikan pada Materi Kuliah Perpustakaan Digital Sesi 4, Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar