Dalam
era globalisasi seperti seperti sekarang ini tidak dapat dipungkiri hampir
setiap orang dalam kegiatannya tidak dapat terlepas dari informasi, karena
informasi telah menjadi kebutuhan primer masyarakat, setiap aspek kehidupan
dihubungan dengan ketersediaan informasi. Kemajuan teknologi informasi yang
terus berubah dalam hitungan detik mendorong masyarakat industri (industry society) pelan-pelan beralih ke
masyarakat informasi (information society).
Industry society ditandai
dengan munculnya mesin uap di Inggris pada tahun 1712, hal ini mendorong
kebutuhan dan keinginan masyarakat akan adanya media cetak sehingga muncul
koran, majalah sebagai media informasi yang sangat efektif namun hal ini dirasa
masih sangat kurang memenuhi kebutuhan informasi masyarakat sehingga muncullah
information society atau era masyarakat informas dimana terjadi perubahan
informasi yang sangat cepat, sebagai contoh yang paling sederhana munculnya
handphone yang dijuluki “smartphone”, mesin ATM, dan internet.
Begitu
juga dengan keberadaan perpustakaan, perpustakaan sebagai jantungnya informasi
juga sangat mengalami perubahan yang signifikan bahkan di beberapa Negara maju
perubahan sangat drastis, sebagai contoh pada zaman masyarakat industri bentuk
katalog buku yang ada yaitu kertas yang berukuran 7,5 cm X 12,5 cm tersusun
dalam laci rak khusus katalog tetapi sekarang hal ini sudah tidak kita jumpai di
perpustakaan yang sudah maju. Sekarang yang ada adalah katalog online atau
biasa kita kenal dengan istilah OPAC atau Online Public Access Catalog hal ini
sangat memudahkan bagi pengguna karena akan sangat memudahkan menemukan buku
yang kita butuhkan. Proses peminjaman buku juga semakin mudah dan cepat,bahkan
sekarang sudah ada layanan mandiri bagi penggunanya yaitu pengguna mencari buku
yang dibutuhkan kalau sudah ketemu langsung discan menggunakan alat peminjaman
mandiri yang ada di suatu perpustakaan tetapi karena alat ini sangat mahal
harganya tidak semua perpustakaan di Indonesia menggunakan alat ini.
Perpustakaan
memiliki peran yang sangat penting dalam membangun masyarakat informasi yaitu
memenuhi kebutuhan penggunanya sesuai dengan perkembangan teknologi informasi,
sekarang minat masyarakat untuk membaca koran berkurang karena lebih memilih
menggunakan komputer dan jaringan internet sehingga unit komputer di suatu
perpustakaan harus ditambah guna memenuhi kebutuhan informasi penggunanya.
Tidak hanya buku teks yang harus disediakan oleh perpustakaan tetapi koleksi
elektronik seperti ebook dan e-journal juga sangat dibutuhakn di suatu
perpustakaan.
Bila
dicermati lebih jauh sebenarnya keberadaan perpustakaan setidaknya menjadi
alternatif bagi masyarakat untuk mendapatkan akses informasi dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahkan, dalam era global sekarang
ini, perpustakaan dituntut untuk lebih peka dalam memahami kebutuhan dan
permintaan masyarakat akan akses informasi tersebut.
Gambar 1:
contoh usaha perpustakaan dalam memangu masyarakat informasi
Keberadaan
perpustakaan dalam era informasi memang harus "bersaing" dengan media
lain yang bersifat hiburan, massal dan disukai masyarakat, seperti diskotik,
bioskop, taman hiburan, super market dan sebagainya. Dalam konteks ini memang
sangat diperlukan suatu terobosan baru dan serius serta berkelanjutan untuk
menjadikan perpustakaan sebagai rumah belajar yang dekat dengan masyarakat
misalnya munculnya TBM atau Taman Bacaan Masyarakat di balai kelurahan, balai
RT, ataupun sekolah-sekolah, adanya perpustakaan keliling di tempat-tempat yang
ramai dikunjungi masyarakat seperti taman, mall dan tempat rekreasi, hal ini
akan sangat mendorong masyarakat untuk memanfaatkan keberadaan perpustakaan
disela rutinitasnya bahkan keberadaan perpustakaan yang jemput bola pada
masyarakat akan sangat dinanti keberadaannya bagi masyarakat sekitar.
DAFTAR
PUSTAKA
Priyanto, Ida Fajar. 2016. Culture, Knowledge and Social Informatics,
Materi Kuliah Isu-isu Kontemporer Informasi. Yogyakarta: Program Studi Kajian
Budaya dan Media Minat Studi Manajemen Informasi dan Perpustakaan UGM.
http://www.academia.edu/9207570/Perpustakaan_Digital_Serta_Peranya_Dalam_Masyarakat_Informasi_Serta_Isu_Isu_yang_Terkait_di_Indonesia
diakses pada tanggal 30 Agustus 2016 pukul 19.00
https://simittelkom.wordpress.com/2012/02/12/evolusi-era-industri-menuju-era-informasi/
diakses pada tanggal
30 Agustus 2016 pukul 19.20
http://www.perpusnas.go.id/magazine/perpustakaan-masyarakat-dan-teknologi-informasi/
diakses pada tanggal
30 Agustus 2016 pukul 19.30
https://simittelkom.wordpress.com/2012/02/12/evolusi-era-industri-menuju-era-informasi/
diakses
pada tanggal 30 Agustus 2016 pukul 19.30
Trend barunya adalah:
BalasHapus1. Product experience. Bila perpustakaan mampu membangun product experience pada diri setiap pemustaka, maka ada kemungkinan perpustakaan akan terus survive.
2. Instant Everything: Speed of services dan speed of responses penting bagi perpustakaan untuk survive.
Siap pak ida,,trimakasih atas masukanya sangat memperjelas dalam memahami tulisan saya
BalasHapusklo uda gak kepake tar katalog manual bisa dijual di pasar barang antik ya mb tiwi,, hehe, mungkin perpus keliling lama2 tar uda g bwa buku, mereka minjemin tablet ato nyediain PC, ato bisa jg hanya ngasih akses koleksi jurnal atau e-book pda user non anggota,
BalasHapusWkakaakak..kalau katalog manual emang udah g dipake dek ver,cm kl perpus keliling masih relevan deh dgn sikon saat ini,mengingat minat baca skrg rendah,heheheehh...
BalasHapusTerimakasih Mba Tiwi, tema masyarakat informasi yg aplikatif untuk perpustakaan. Dengan luasnya makna informasi menjadikan perpustakaan harus terus berevolusi untuk menyebarluaskan informasi untuk masyarakat :)
BalasHapusYupp mas dany semangatt mengabdikan buat kemajuan pustakawan indonesia...
HapusContohnya konkret sekali, perpustakaan dulu dan masa kini. Kedepan diharapkan perpustakaan mampu mengimbangi perkembangan teknologi dan semakin mengedepankan respon yang baik perihal layanan pada pengguna.
BalasHapusYup dek dani,semoga ke depan perpustakaan bener2 termanfaatkan dlm memenuhi keb informasi penggunanya...
HapusYup dek dani,semoga ke depan perpustakaan bener2 termanfaatkan dlm memenuhi keb informasi penggunanya...
Hapus