Minggu, 02 April 2017

#6 MK Perpustakaan Digital



Four Cultural Heritage Domains

Hubungan antara library, archieve, museum dan audio-visual tidak dapat dipisahkan karena keempatnya merupakan warisan budaya yang memiliki nilai sejarah tinggi dan harus dijaga, dirawat, dipelihara dan dilestarika keberadaanya, meskipun antara satu dengan lainnya ada keterkaitan namun dalam kenyataannya di Negara kita library, archieve, museum sangat jelas perbedaannya karena memiliki fungsi dan tugas yang berbeda-beda meskipun produk yang dihasilkan kadang memiliki kesamaan yang signifikan, di negara kita library, archieve, museum memiliki masing-masing instansi yang menaunginya. Library dibawah naungan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI), archieve dibawah naungan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), sedangkan museum dibawah naungan Kementerian Pariwisata (KEMENPAR). Kalau di Negara Australia konsep ini lebih dikenal dengan istilah GLAM (Galery Library Archieve Museum).
1.      Library: publication
Dalam arti tradisional, perpustakaan adalah sebuah koleksi buku dan majalah. Walaupun dapat diartikan sebagai koleksi pribadi perseorangan, namun perpustakaan lebih umum dikenal sebagai sebuah koleksi besar yang dibiayai dan dioperasikan oleh sebuah kota atau institusi, serta dimanfaatkan oleh masyarakat yang rata-rata tidak mampu membeli sekian banyak buku atas biaya sendiri.
Tetapi, dengan koleksi dan penemuan media baru selain buku untuk menyimpan informasi, banyak perpustakaan kini juga merupakan tempat penyimpanan dan/atau akses ke map, cetak atau hasil seni lainnya, mikrofilm, mikrofiche, tape audio, CD, LP, tape video dan DVD. Selain itu, perpustakaan juga menyediakan fasilitas umum untuk mengakses gudang data CD-ROM dan internet.
Perpustakaan dapat juga diartikan sebagai kumpulan informasi yang bersifat ilmu pengetahuan, hiburan, rekreasi, dan ibadah yang merupakan kebutuhan hakiki manusia.leh karena itu perpustakaan modern telah didefinisikan kembali sebagai tempat untuk mengakses informasi dalam format apa pun, apakah informasi itu disimpan dalam gedung perpustakaan tersebut ataupun tidak. Dalam perpustakaan modern ini selain kumpulan buku tercetak, sebagian buku dan koleksinya ada dalam perpustakaan digital (dalam bentuk data yang bisa diakses lewat jaringan komputer) (https://id.wikipedia.org/wiki/Perpustakaan)


2.      Archieve: primary documents (unique & unpublished)
Menurut Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan, Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Arsip sangat berbeda dengan bahan pustaka yang terdapat dalam perpustakaan. Arsip mempunyai ciri khusus yang berbeda dengan bahan pustaka diantaranya adalah arsip harus autentik dan terpercaya sebagai alat bukti yang sah, informasinya utuh, dan berdasarkan asas asal usul (principle of provenance) dan aturan asli (principle oforiginal order) (https://id.wikipedia.org/wiki/Arsip).
Menurut Sulistyo Basuki dari segi fungsinya, arsip terdiri atas berikut ini:
a.      Arsip dinamis yang digunakan secara langsung dalam perencanaan, pelaksanaan, penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya, atau digunakan secara lansung dalam administrasi Negara.
b.      Arsip Statis yang tidak digunakan secara langsung dalan perencanaan, pelaksanaan, penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya, ataupun penyelenggaraan sehari0hari administrasi Negara.

3.      Museum: artefact
Museum adalah institusi permanen, nirlaba, melayani kebutuhan publik, dengan sifat terbuka, dengan cara melakukan usaha pengoleksian, mengkonservasi, meriset, mengomunikasikan, dan memamerkan benda nyata kepada masyarakat untuk kebutuhan studi, pendidikan, dan kesenangan. Karena itu ia bisa menjadi bahan studi oleh kalangan akademis, dokumentasi kekhasan masyarakat tertentu, ataupun dokumentasi dan pemikiran imajinatif pada masa depan. Sejak tahun 1977, setiap tanggal 18 Mei diperingati sebagai Hari Museum Internasional. Kategori museum yaitu: museum arkeologi, museum seni, museum biografi, museum anak, museum universal, museum etnologi, museum rumah bersejarah, museum sejarah, museum maritime, museum militer dan perang (https://id.wikipedia.org/wiki/Museum).
4.      Audio-visual: recording
Audio visual merujuk kepada penggunaan komponen suara (audio) dan komponen gambar (visual), dibutuhkan beberapa peralatan untuk dapat menyajikan hal ini. Film dan program televisi adalah beberapa contoh dari penyajian audio visual ini. Presentasi bisnis, sekolah, perkuliahan, atau berbagai macam presentasi lainnya seringkali disampaikan secara audiovisual. Dalam penyampaiannya penyampai presentasi menyampaikan informasi melalui audio dengan berbicara, dan memperjelas informasi dari pembicaraannya tersebut dengan menampilkan berbagai macam gambar yang dimunculkan di dalam layar menggunakan proyektor yang tersambung dengan perangkat komputer pribadi, atau bahkan penyampai presentasi sering menampilkan video (audiovisual) di dalam presentasinya (https://id.wikipedia.org/wiki/Audio_visual).


DAFTAR PUSTAKA

F. Priyanto, I. (2017). Perpustakaan digital. Dipresentasikan pada Materi Kuliah Perpustakaan Digital Sesi 6, Yogyakarta.
arsip.ugm.ac.id/web/.../05121116ARSIPAUDIOVISUAL.pdf, diakses Minggu 3 April 2017 pukul 20.10 WIB.
https://id.wikipedia.org/wiki/Perpustakaan, diakses Minggu 3 April 2017 pukul 20.12 WIB.
https://id.wikipedia.org/wiki/Museum, diakses Minggu 3 April 2017 pukul 20.15 WIB.
https://id.wikipedia.org/wiki/Arsip, diakses Minggu 3 April 2017 pukul 20.20 WIB.
https://id.wikipedia.org/wiki/Audio_visual, diakses Minggu 3 April 2017 pukul 20.25 WIB.